Pasangan Paling Sering Bertengkar di Supermarket

Perusahaan Vouchercodespro di Inggris melakukan serangkaian survei dan menemukan sekitar 50 persen pasangan ternyata seringkali bertengkar di supermarket. Tetapi apa yang buat pasangan jadi bertengkar di ruang publik ini? Pemicunya ternyata hal-hal sederhana berikut ini:

1. Menambahkan barang-barang yang tidak perlu ke dalam troli
Perempuan memang dikenal irit saat belanja tetapi kadang pria ingin sedikit bersenang-senang dengan membeli sejumlah barang. Perbedaan inilah yang kadang membuat pasangan bertengkar karena perbedaan pandangan.

Misalnya, si dia tiba-tiba mengambil satu boks es krim ukuran besar dan memasukkannya ke dalam troli. Padahal baru saja kemarin makan es krim kok sekarang beli lagi? Sayangkan uangnya, bisa buat beli yang lain.

2. Lama memutuskan barang yang dibeli
Sebagai pembeli, Anda juga pasti ingin membeli barang dengan harga yang termurah dong. Jadi, tak salah kalau Anda membandingkan merek. Wajar kalau proses memilih dan membandingkan harga ini tidak bisa sebentar. Terkadang pria suka tak sabaran menunggu Anda memilih barang dan berlama-lama di rak tersebut.

Tetapi tak cuma si dia, Anda juga kerap kesal dan cepat emosi kalau si dia berlama-lama di rak bagian khusus pria kan?

3. Tak punya kesepakatan makanan yang akan dibeli
Sebelum belanja, Anda biasanya sudah punya rencana tentang apa yang akan dibeli di supermarket. Tak jarang, Anda juga sudah punya daftar belanja, termasuk rencana bahan makanan apa untuk nanti malam. Sayangnya, sampai di rak makanan, tiba-tiba si dia tak setuju dengan rencana belanjaan yang sudah Anda susun. Nah lho!

4. Membeli barang dengan merek yang berbeda dari biasanya
Menggunakan benda-benda dengan merek yang sama selama bertahun-tahun memang sudah menjadi semacam jaminan kualitas bagi Anda. Anda percaya bahwa uang Anda tidak akan sia-sia ketika membeli merek tersebut.

Jika sekali waktu, Anda membeli merek lainnya yang belum tahu jaminan kualitasnya, ini bisa memicu pertengkaran antar-pasangan. Apalagi kalau hal ini dilakukan bukan atas dasar kesepakatan bersama.