Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Romantika Nusantara Pamerkan Kerajinan Khas Indonesia

Kompas.com - 06/11/2013, 15:58 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis


KOMPAS.com - Indonesia sebenarnya memiliki kekayaan budaya dan seni yang sangat beragam. Sayangnya, belum semua masyarakat mengenalnya. Berbagai upaya untuk memperkenalkan keragaman budaya dan seni itu sudah sering dilakukan, terutama melalui ajang pameran.

Pada pameran budaya bertajuk Romantika Nusantara yang digelar pada Rabu (6/11/13), ditampilkan beberapa kerajinan khas Indonesia, seperti busana, kosmetik, dan perhiasan. Acara di adakan di sebuah rumah di Jl.Denpasar, Kuningan, Jakarta.

Acara yang digagas oleh Siti Garsiah dan Mariko Tampi, serta menggandeng desainer Didiet Maulana dan Manjusha Nusantara, sebuah merek perhiasan khas Indonesia, ini bertujuan untuk mengangkat usaha kecil menengah di berbagai daerah menjadi industri yang kreatif dan penuh citarasa.

"Romantika Nusantara ini lahir dari keinginan kami untuk menceritakan keindahan nusantara lewat masing-masing keahlian, entah itu busana atau perhiasan," kata Didiet Maulana, dalam konferensi pers pameran di Jakarta, Rabu (6/11/13).

Dalam pameran untuk undangan terbatas itu ditampilkan karya-karya kerajinan, seperti koleksi tas dari Kea, produk kosmetik asli Indonesia dari Taman Sari Royal Heritage Spa, pengrajin batik tulin, kain dan songket antik Non Gallery, dan masih banyak lagi.

Selain pameran, Romantika Nusantara juga menghadirkan trunk show kolaborasi dari Ikat Indonesia, Manjusha Nusantara dan Kea.

Meski baru kali pertama dilakukan, pameran kecil ini mengundang minat banyak pejabat negara dan sosialita. Misalnya, Ratna Sinar Sari (istri dari Menteri koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia Djoko Suyanto), Triesna Jero Wacik (istri Menteri ESDM, Jero Wacik) dan lain-lainnya.

"Dalam perkembangannya saat ini, kain dan perhiasan tradisional tidak hanya bisa dipakai di kesempatan tertentu saja, tapi juga dalam acara keseharian. Ini menunjukkan bahwa apresiasi masyarakat terhadap budaya lokal sudah semakin tinggi. Karena bagaimanapun juga, kebudayaan Indonesia tidak cukup hanya dicintai saja tapi juga harus dipakai agar tetap lestari," jelas Ratna Djoko Suyanto.

Ke depan, pameran ini diharapkan bisa dilakukan secara rutin setiap tahunnya. "Kami ingin menjadi wadah membaurnya budaya Indonesia dan memberikan dorongan lebih kepada putera dan puteri Indonesia agar terus berkarya," tutup Siti Garsiah.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com