Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Mengapa Tubuh Langsing Barbie Tak Realistis

Kompas.com - 05/02/2014, 09:41 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis


Kompas.com - Kontroversi mengenai bentuk tubuh boneka Barbie semakin ramai belakangan ini. Hal tersebut membuat desainer boneka ini angkat bicara. Menurutnya, bentuk tubuh Barbie memang sengaja didesain tidak realistis.

Kim Culmone, wakil presiden desain Mattel, perusahaan mainan pencipta Barbie, mengatakan bahwa proporsi tubuh boneka ini memang didesain sedemikian rupa agar anak-anak gampang memakaikan baju.

"Tubuh Barbie didesain agar anak-anak kecil gampang memakaian baju dan menggonta-gantinya. Tubuh Barbie ini memang dibuat untuk mengakomodasi baju-baju tersebut," katanya dalam sebuah wawancara.

Barbie diciptakan oleh Ruth Handler untuk Mattel pada 1959. Figur barbie setinggi 12 inci berambut panjang yang cantik rupawan kemudian dirancang.

Namun belakangan semakin banyak kritik dilontarkan terkait bentuk tubuh Barbie yang tidak realistis tersebut. Para pengkritik menyebut bentuk tubuh Barbie membuat para gadis-gadis kecil membenci tubuhnya sendiri.

Menanggapi kritikan tersebut Culmone mengatakan tidak percaya jika anak-anak membandingkan dirinya dengan boneka.

Sebuah penelitian tahun 2006 yang dilakukan oleh Universitas Sussex juga menyimpulkan bahwa boneka bertubuh langsing dan tidak realistik seperti Barbie telah merusak citra tubuh anak perempuan.

"Sebagian orang menilai Barbie hanyalah mainan sehingga kita tak perlu memberi perhatian terlalu besar pada bentuk tubuhnya. Tapi, jika model langsing yang sering menjadi foto model juga kerap dikritik, saya rasa Barbie yang dimainkan oleh jutaan anak seharusnya juga terbuka pada kritik," kata seniman Nickolay Lamm. '

Lamm tahun lalu membuat desain tiga dimensi yang menggambarkan Boneka Barbie dalam ukuran tubuh yang "normal" untuk seorang gadis berusia 19 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com