Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Indonesia Tak Berselera dengan Perhiasan Kontemporer?

Kompas.com - 13/05/2014, 14:59 WIB
Wardah Fajri

Penulis

KOMPAS.com - Di beberapa negara, sebagian perempuan membeli perhiasan mewah bernilai seni tinggi untuk koleksi demi kepuasan pribadi. Namun ini belum terjadi di Indonesia. Perhiasan bernilai seni tinggi bukan seleranya perempuan Indonesia.

Desainer perhiasan kontemporer yang berbasis di Hong Kong, Wallace Chan, mengutarakan perbedaan tipe perempuan dalam memilih perhiasan. Wallace Chan berbagi pandangannya saat berkunjung ke Jakarta, dalam rangkaian world tour Biennale des Antiquaires, Paris, sebuah pameran seni, barang antik, dan perhiasan mewah yang akan berlangsung di Paris, 11-21 September 2014.

"Ada dua tipe perempuan, mereka yang punya banyak jenis perhiasan dan mereka yang suka perhiasan kontemporer," kata Chan kepada Kompas Female di Jakarta, Senin (12/5/2014).

Perhiasan kontemporer menjadi pilihan sebagian perempuan di beberapa negara di Asia, Eropa, juga perempuan di Amerika. Perhiasan kontemporer lebih kepada karya seni dengan nilai filosofi tinggi, selain juga menggunakan beberapa batu mulia antara lain berlian, titanium, dan lainnya, untuk menghasilkan sebuah perhiasan berupa bros, kalung, anting, gelang.

Koleksi perhiasan mewah kontemporer buatan Wallace Chan misalnya, menjadi salah satu pilihan perempuan pengoleksi perhiasan yang ingin menikmati benda seni. Bagi perempuan kalangan ini, perhiasan bukan semata penunjang penampilan, namun benda seni bernilai tinggi yang mereka koleksi untuk kepuasan pribadi. Bukan juga sekadar membeli sebagai investasi.

Menurut Chan, perhiasan mewah dengan inovasi Wallace Cut dan teknik titanium yang diciptakannya, memiliki kolektor paling banyak di Taiwan, Hong Kong, Swiss, Amerika dan Tiongkok.

Indonesia, kata Chan, belum memiliki kolektor perhiasan kontemporer. Menurutnya, Indonesia masih dalam tahap awal dalam koleksi perhiasan kontemporer. Masih sedikit orang Indonesia yang menikmati perhiasan bernilai seni tinggi semacam ini.

Untuk bisa memahami dan merasakan bedanya perhiasan kontemporer bernilai seni tinggi, Chan mengajak pecinta perhiasan di Indonesia untuk datang ke Biennale des Antiquaires di Paris.

"Harus melihat langsung untuk bisa menikmati dan meyakininya," tutur Chan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com