Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/03/2014, 17:19 WIB
Syafrina Syaaf

Penulis

Sumber SheKnows

KOMPAS.com – Menjalani peran sebagai orangtua tunggal bukanlah tugas yang mudah, karena memang idealnya mengasuh anak dilakukan oleh kedua orangtua, ayah dan ibu. Namun, karena satu dan dua hal, sejumlah perempuan harus menjalani hidup seorang diri sembari membesarkan sang buah hati tercinta.

Orangtua tunggal dituntut untuk bisa menjalani tugas ganda, menjadi ibu yang mengasuh dan membimbing anak sekaligus sebagai pencari nafkah keluarga. Agar pola asuh anak maksimal, berikut beberapa tip untuk para orangtua tunggal, seperti yang dikutip dari sheknows:

Menjaga komunikasi dengan anak

Meskipun sibuk di kantor, Anda wajib untuk terus menjaga komunikasi dengan anak. Mungkin saja Anda telah memperkerjakan pengasuh untuk anak dan pekerjaan di rumah, namun komunikasi dua arah dengan si kecil tetap prioritas. Saat si kecil melihat Anda mendengarkan dan memperhatikan ceritanya, akan menumbuhkan rasa percaya diri dalam diri mereka.

Selain dengan anak, komunikasi dengan lingkungan sekitar seperti pada anggota keluarga lainnya, sahabat, dan orangtua juga tetap harus dipertahankan.

Tetapkan pola tidur yang teratur pada anak

Umumnya para orangtua tunggal memanjakan anak dengan berbagai cara, salah satunya adalah membiarkan anak untuk tidur hingga larut. Padahal menetapkan jam dan pola tidur yang teratur termasuk dalam mengajari anak untuk disiplin dan bertanggung jawab.

Membiasakan anak tidur di jam yang telah Anda tetapkan, jangan dipandang sebagai bentuk pengekangan, lihatlah sebagai pengenalan tanggung jawab di usia dini. Tujuannya, kelak anak tumbuh dewasa akan terbentuk karakter diri yang berkualitas!

Namun sebagai orangtua, jangan asal menetapkan aturan saja, tapi juga beri pengertian pada anak mengenai manfaat dari tidur lebih awal pada kesehatan tubuhnya. Dengan begitu, anak akan menyerap sebagai sesuatu yang positif bukan aturan yang membatasi diri mereka.

Melibatkan lingkungan sekitar

Jangan terlalu keras kepala dan gengsi untuk meminta bantuan dari orang lain, misalnya kepada tetangga. Tetapi ingat yah, ini bukan berarti Anda menyerahkan si kecil kepada mereka. Inti dari melibatkan lingkungan sekitar adalah untuk melatih kemampuan sosialisasi anak, membangun kepiawaian anak dalam berkomunikasi, dan memiliki empati pada orang-orang sekitarnya. Dengan begini, lambat laun, dalam diri anak akan tertanam tenggang rasa dan memahami pentingnya bersikap sopan ketika berada pada lingkungan di luar keluarga.

Mengawasi perkembangan talenta anak

Perhatikan dan awasi perkembangan bakat anak secara cermat, jangan terpaku pada aturan ketat dalam melatih kedisiplinan anak sampai melupakan memberikan motivasi terhadap talenta dan minat si kecil. Bila anak belum memperlihatkan bakatnya, pergunakan insting sebagai ibu dalam diri Anda. Sebab, perasaan seorang ibu terhadap anak tidak pernah salah!

Beri maaf pada diri sendiri

Perceraian sering mengakibatkan pihak suami dan istri menyalahkan diri mereka sendiri, akibatnya tercipta pemikiran bahwa keputusan berpisah adalah kegagalan yang mengecewakan anak. Alhasil timbul perasaan bersalah yang mana hal ini tanpa disadari menjadi kendala untuk terus melangkah maju dalam hidup mereka.

Beri maaf pada diri sendiri, lihatlah perceraian dari sisi positif lainnya, bahwa keputusan tersebut adalah pilihan terbaik dibandingkan tetap bertahan di dalam pernikahan yang tak lagi “sehat”.  Biarkan masa lalu ada di belakang Anda, sekarang prioritas utama adalah membersarkan buah hati Anda dengan memberikan yang terbaik untuk mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com